Blogger Widgets

Minggu, 03 Februari 2013

Biarkan Hati Berkata Part 1


BIARKAN HATI YANG BERKATA

Siang ini aku berjalan lewat depan kelasnya, kulihat ia sedang duduk di sana. Aku tak berani menolehkan wajahku ke arahnya, aku takut raut wajahku dapat terbaca olehnya. Yaa.. laki-laki itu, hanyalah laki-laki biasa yang tidak berkarisma namun tatapannya tajam, seperti mata elang yang siap membidik mangsanya. Sungguh aku tak mengerti apa arti semua ini, melihatnya seperti sedang melihat sinar matahari yang menyilaukan mataku.
Aku baru mengenalnya tiga bulan yang lalu, aku tak tau apapun tentangnya, yang ku tahu hanyalah nama dan sosoknya. Hanya itu. Namun beberapa orang seperti meneriakiku bahwa dia suka padaku, aku pusing dengan teriakan-teriakan gila mereka.Aku tak percaya itu semua.

Seiring berjalanya waktu dia mulai mendekatiku, aku senang mengenalnya, aku senang berteman dengannya, dia adalah sosok yang menyenangkan. Dia bercerita tentang kehidupannya, pengalamannya, kisah cintanya dan apapun itu yang berhubungan denganya. Dari situ aku mulai mengerti bahwa dia bukan lelaki biasa, ada sorot mata memancarkan aura kasih sayang di sana, yah dia adalah lelaki penyayang, lelaki yang setia walaupun seribu wanita mendekatinya, aku yakin di lubuk hatinya yang paling dalam hanya ada satu bidadari yang ia cinta, ia akan mencurahkan seluruh jiwa raga dan cintanya hanya untuk wanita itu.

***

Jum'at ini adalah jum'at yang tidak terlalu baik untukku. Bibirku kering dan pucat, kepalaku serasa pening, badanku menggigil, aku tak kuat mengikuti pelajaran di kelas. Yang kulakukan hanyalah berbaring di ranjang UKS. Mataku terpejam. Sesaat kemudian ada ucapan salam membangunkanku, laki-laki itu datang untukku. "bagaimana keadaanmu?, apakah kau baik-baik saja?, sudah makankah?, cepat minum obat!". Begitu katanya. Aku tekejut, aku hanya membalasnya dengan senyum. "cepatlah makan agar kau cepat sembuh!".Ia meletakkan makanan untukku di meja lalu berlalu. Yaa.. benar melihatnya membuatku frustasi.

***
Setiap pagi aku seperti bersemangat berangkat sekolah. Pergi ke sekolah seperti sedang pergi mengunjungi taman bunga mawar yang indah. Ya Allah apa yang sedang kurasakan, kenapa aku belum mengerti juga. Dekat dengannya membuatku nyaman, mendengarkan petuah darinya membuat hatiku lega. Setiap kali ia menatapku, aku tak berani melihatnya. Rasanya ingin ku tutup wajahku dengan kedua tanganku agar ia tak bisa melihat wajahku. Terkadang aku sedih jika sehari saja aku tak mendengar kabarnya, aku seperti ingin memperhatikannya, mungkin ia juga membutuhkan perhatian dari seorang wanita, kadang aku merasa bersalah jika mengabaikannya. Dia terlalu baik kepadaku, aku tak tahu harus membalasnya bagaimana. Hanya ucapan ma'af dan terimakasih yang mampu terucap dari bibir mungilku.
Ya tuhan, kadang aku tak percaya bahwa cinta itu bisa tumbuh karena kebiasaan tapi mungkin aku harus membuktikannya. Aku tak mudah mencintai sesoarang namun aku yakin pasti ada kisah lain dibalik semua ini, wahai bintang antarkan sayangku ini padanya agar ia mampu merasakannya.
AKu tak ingin menyakiti hati seseorang lewat lisanku ini, biarkan dia tahu dari hatiku saja. Biarkan dia membaca mataku, perilakuku atau apapun itu. Aku tak ingin menyakitinya. Karena biarkan hati yang berkata.

0 komentar:

Posting Komentar